Sesungguhnya, walaupun ini sudah hari ke-12 kamu pergi jauh meninggalkan kami semua di sini. Saya dan keluarga besar masih amat sangat sering mengenang tentangmu, mas.
Sebagai sepupu yang sejak bayi selalu bersama, saya selalu terngiang-ngiang apa yang kita lakukan bersama dan apapun yang kamu ucapkan kepadaku.
Saat kamu, mengajariku naik sepeda roda 2, kamu langsung membiarkanku menungganginya dan kamu dorong sepeda itu dengan kencang. Dan otomatis membuat saya terjatuh. Masih saya ingat dengan jelas adegan itu. Sebenarnya, dengan caramu itu malah membuatku cepat bisa naik sepeda. Terimakasih. ya.
Saat kita selalu pulang bersama saat TK dan SD. Saat kita selalu bersempit-sempitan menaiki motor. Saat kamu selalu memaksaku untuk bermain bola bersamamu. Saat kita sendirian di rumah. Saat kita bermain kasti bersama. Saat kamu selalu menyuruhku mengerjakan PR-mu. Saat kamu cerita denganku kamu sedang dekat dengan siapa. Saat kamu memamerkan barang barumu. Saat kita tidur sinang pura-pura supaya tidak dimarahi. Saat aku memberi ide kepadamu untuk mengacak-acak rambut supaya terlihat habis bangun tidur. Saat kamu menawariku jajananmu. Saat kamu menggodaku dengan makanan saat aku puasa. Saat kamu besok UN dan malah main PS sedangkan aku lagi mengajarimu. Saat kamu berpura-pura memengang piala besar yang sebenarnya bukan milikmu. Saat kita lomba mewarnai TK dan kamu paling cepet selesai, kamu pikir yang menang adalah yang paling cepet. Saat kamu mengajakku menjaili Abiel. Saat kamu memanggilku dengan sebutan 'Deta' waktu TK dan sebutan 'Doyo' saat SD. Saat kita dikira kakak-adik. Saat kamu bilang kamu ingin sweet seventeen-mu meriah. Saat kamu bilang kamu ingin jadi dokter gigi. Saat kamu jauh lebih dipuji hubungan sosialnya dibanding aku. Saat kamu minta kutemani. Saat kamu ingin pergi bersama mamamu dan selalu mengajakku. Saat aku dan kamu di pusat perbelanjaan. Saat kita membuat mi instan bersama. Saat kita menginap bersama di rumah eyangti. Saat kita bermain bersama waktu TK-SD, Saat kamu selalu sksd dengan siapapun. Saat kamu memintaku melihatmu main drum. Saat kamu berkelahi dengan adik dan kakmu. SAAT AKU MENGGIGIT BAGIAN KANAN MATAMU SAMPAI MEMBEKAS HINGGA KAU TIADA. Dan saat-saat yang lain.
Sesungguhnya saya sangat kangen sekali dengan saat-saat itu. Saya kangen juga dengan permainan drum-mu. Amat kangen.
Saya minta maaf ya. Karena saya tidak menjadi guru yang baik untukmu, memanggilmu dengan sebutan odol, saya yang selalu menggigitmu saat kita masih kecil, saat saya kadang diam-diam sebal dengan sikapmu, merobek gambaran-gambaranmu di kamarmu atas perintah eyangti karena itu membuat kami semua sedih melihatnya, dan apapun salah saya.
Oiya. Sebenarnya barang-barangmu masih banyak kok yang ada di kamarmu.
Kematian memang benar-benar tidak memandang umur, ya. Kamu baru 15 tahun saja kamu sudah berpulang ke rumah Allah. Tapi kami akan selalu mendoakanmu kok. Tenang-tenang di sana ya. Semoga kamu bersama golongan orang-orang yang sholeh. Selamat jalan, Mas. Saya amat sangat sayang kamu:')
![]() |
#PrayForFidel muncul di twitter saat kamu mulai hilang dan telah tiada |
![]() |
Kamu yang berada di tengah memegang pilox. |
![]() |
Kamu yang berbaju kotak-kotak |
![]() |
Kamu yang memakai jaket coklat dan kupluk. |
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus